• MTS MA'ARIF AL HAMID
  • Where Tomorrow's Leaders Come Together

Sejarah Turunnya Al Quran

(Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantara wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nyaapa yang Dia kehendaki. Sungguh Dia Maha Tinngi, Maha Bijaksana). Q.s As-Syura:51.

 Dari ayat di atas diketahui bahwa gaya dan ragam pemberian wahyu dari Allah ﷻ kepada para Rasul-Nya. Begitupula pembentukkan fisik manusia tidaklah mungkin mampu menjemput pemberian-pemberian itu dari Allah  ﷻ secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan perantara agar karakter manusia itu mampu menerimanya dari Allah ﷻ. Dari Al-Quran tertulis pula bahwa Allah tidak hanya menyampaikannya lewat perantara malaikat saja, melainkan lebah, juga kepada selain para Nabi. Misalnya, Allah ﷻ mewayhukan kepada ibunda Nabi Musa Alaihis-salam. 

 Tetapi, istilah wahyu ketika dimaksudkan untuk makna tertentu terkait hubungan antara Allah ﷻ dan Rasul-Nya maka dalam konteks ini wahyu mempunyai arti yang khas, yaitu pemberitahuan dari Allah kepada Rasul-Nya. Tegasnya, dilihat dari keumuman artinya menurut bahasa (Lughawi), wahyu mempunyai arti sebagaimana yang disinggung di atas, sedangkan secara spesifik menurut istilah syara‘ (syar’i) wahyu berarti pemberitahuan dari Allah kepada Rasul-Nya.

Adapun tahap penurunan Al Quran terdapat 3 tahap yakni:

1. Tahap At-Tanazzulul Awwalu, Al Quran diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfuz, yakni suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahui secara pasti. Hal ini tertuang dalam Q.S Al-Buruj: 21-22 yang artinya “bahkan apa yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang tersimpan dalam Lauh Mahfuzh”.

2. At-Tanazzalu Ats-Tsani, Al Quran turun dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izah di langit dunia atau langit langit terdekat dengan bumi.

3. At-Tanazzulu Ats-tsaalistu, Al Quran turun dari Baitul Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril.

 Teknik penyampaian wahyu syar’i ini di tentukan melalui tiga cara:

Cara pertama: Allah ﷻ membisikan (mengilhamkan) suatu petunjuk berupa konsepsi (gagasan) ke dalam pikirna manusia, lalu konsepsi tersebut dimunculkan oleh seluruh anggota badan manusia yang diilhaminya.

Cara kedua: Allah menyampaikan wahyu tersebut dari balik tabir seperti halnya yang terjadi ketika Allah berbicara dengan Nabi Musa Alaihis-salam.

Cara ketiga:Allah mengutus seorang utusan, misalnya malaikat Jibril, sebagaimana cara tuturnya wahyu kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam 

 Berbicara tentang wahyu model ilham (inspirasi) di mana Allah Subhana wa ta'ala membisikkan petunjuk-Nya kedalam hati hamba-Nya yang beriman, di benak stiap hati manuisa timbul pertanyaan; kadang kala ada suatu gagasan yang terlintas dan mengambang di hati, bagaimana membedakan antara Iham dari Allah dengan yang datang dari selain-Nya? Untuk membedakannya ialah bahwa bisikan (ilham) yang datang dari Allah ﷻ ini pasti membawa pengaruh kepasrahan diri secara mutlak terlepas dari pengaruh daya tarik hawa nafsu, dan tidak ad apertentangan sama sekali dalam lubuk hati yang dalam.

 Kadang kala ada suatu pikiran yang terlintas dalam hati secara tiba-tiba untuk melakukan sesuatu urusan yang berlawanan dengan logika, tetapi manusia yang mengalaminya tidak menentangnya atau merasa keberatan terhadapnya. Seperti itulah apa yang dialami pleh Ibunda Nabi Musa as., sebagai mana yang dikisahkan dalam firman Allah ﷻ:

(Kami Ilhamkan kepada ibu Musa, “susuilah dai (Musa, dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya seorang rasul“). QS. Qashash: 7.

 Tentu saja penggalan ayat diatas sukar di terima oleh akal manusia. Karena tidak ada seorang ibu yang ketika datang pemikiran dalam hati atau terlintas suara hati seperti itu lalu ia dengan serta merta melemparkan anaknya ke laut, pastilah ia takut akan bahaya yang mengancam keselamatannya. Tidak ada seorang ibu yang mengorbankan pemikiran keselamatan anaknya dari kamatian yang baru dugaan untuk kematian yang sudah dapat dipastikan. Namun logika Ibunda Musa 'alaihissalam. tidaklah demikian. Dia mengambil wahyu itu secara totalitas, tidak setengah-setengah; Dia susui anaknya, lalu ia lemparkan ke sungai Nil dengan penuh kepasrahan dan keyakinan akan kebenaran janji Allah bahwa dirinya pasti akan memungut kembali anaknya dan kemudian anaknya itu menjadi Nabi.

 Maka, wahyu dengan cara yang pertama adalh bisikan yang dihembuskan kedalam hati manusia, lalu tidak ada rasa keberatan dari pengaruh hawa nafsunya. Andaikata manusia itu merasakan keberatan yang didorong oleh keinginan hawa nafsunya, maka demikian bisikan itu bukanlah wahtu yang datang dari Allah ﷻ

Singkatnya, semua misi Allah Subhaana wa ta'ala dismapaikan melalui tiga perantara, yaitu:

1. Wahyu, yakni lintasan pikiran yang dibisikkan ke dalam hati melalui Roh kudus.

2. Berbicara dari balik tabir, seperti halnya yang pernah Nabi katakan bahwa Allah berbicara dengannya tentang kewajiban shalat.

3. Mengutus utusan, yaitu Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam 

 Al Quran bukanlah lintasan pikiran (inspirasi) yang dicampakkan ke dalam hati. Tidak pula datang dari belakang tabir, malinkan melalui satu cara saja, yaitu melalui Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk menyampaikannya kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dengan demikian Al Quran teristimewa disbanding misi-misi lainnya. Sebab lintasan pikiran dalam hati bisa jadi menimbulkan bermacam-macam prasangka. Begitupula tidak diterima melalui belakang tabir, sebab hal ini menimbulkan dugaan-dugaan penuh keraguan. 

 

Sumber:

Abdul Halim, Muhammad. Memahami Al-Qur’an. Marja. Bandung. 2002.

Lifadhilah Al-Imam Syeikh Mohamad Motawali As-Sya’rawi. Meniti Jalan Menuju Al Qur’an. Yayasan Alumni Timur Tengah. Jakarta. 2010.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Kehidupan dan Peranan Oligochaeta dalam Filogenetik

Subkelas Oligochaeta adalah takson paraphyletic yang merupakan sebagian besar spesies yang termasuk dalam kelas Clitellata; Dalam arti filogenetik, ini identik dengan Clitellata. Mereka

28/02/2024 18:31 - Oleh Administrator - Dilihat 174 kali
Review Buku Jerusalem

IDENTITAS BUKU Judul Buku : JERUSALEM : Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir Penulis : Trias Kuncahyono ISBN : 978-979-709-361-7 Penerbit : Kompas Editor/Penyelaras Kata : Irwan

28/02/2024 17:49 - Oleh Administrator - Dilihat 131 kali
Efektifitas Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an melalui Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam Meningkatkan Baca Tulis AlQur’an Siswa di MTs MA`ARIF AL HAMID

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan potensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelo

09/01/2024 10:54 - Oleh Administrator - Dilihat 219 kali
Sang Dewandaru, Cherry Belanda

Pohon dewandaru dalam terminologi Jawa dapat diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’. Kata dewandaru banyak dijumpai dalam kisah pewayangan maupun dalam khasanah bahasa

07/07/2023 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 522 kali
Semarak Pelepasan Kelas IX MTs Ma'arif Al Hamid

www.mediaahaz.com, Cirebon - MTs Ma'arif Al Hamid melaksanakan pelepasan kelas IX pada hari Selasa, 27 Juni 2023.   Sebanyak 17 murid merayakan kelulusan dengan suka cita. Acara

30/06/2023 21:04 - Oleh Administrator - Dilihat 126 kali
Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon

  Gua Sunyaragi merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada di Kota Cirebon dengan luas sekitar 15 hektar. Konstruksi dan komposisi bangunan situs Gua Sunyaragi ini merupa

25/06/2023 09:50 - Oleh Administrator - Dilihat 475 kali
Review Buku Manusia Unggul: Neurosains dan Al Qur'an, Karya Fikri Suadu

Judul : Manusia Unggul: Neurosains dan Al-Qur’an Penulisi : Fikri Suadu Jenis buku : Religon and Spirituality Penerbit : PT. Penjuru Ilmu Sejati Tahun terbit : 2018 Jumlah ha

22/05/2023 00:37 - Oleh Administrator - Dilihat 363 kali
Semai Harapan untuk Papua: Manusia dan Lingkungan

Hutan Sebagai Penyedia Jasa Lingkungan              Hutan adalah habitat manusia sesungguhnya. Sebelum adanya gedung tinggi

01/04/2023 09:42 - Oleh Administrator - Dilihat 150 kali
Morfologi Anggur Brasil (Plinia cauliflora)

Anggur Brasil memiliki nama ilmiah Plinia cauliflora, atau dikenal juga Jabotikaba. Batangnya tinggi menjulang hingga mencapai 3 meter dan memiliki banyak batang percabangan. Meskipun b

06/03/2023 00:00 - Oleh Administrator - Dilihat 134 kali
Lentera Biru Tepi Laut

Gelap. Satu kata yang menggambarkan suasana dan kondisi pantai pada malam hari. Lain halnya di beberapa kawasan, ternyata pantai menyimpan rahasia keindahannya lho. Sayangnya tak semua

13/12/2022 11:08 - Oleh Administrator - Dilihat 517 kali