Sejarah Turunnya Al Quran
(Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantara wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nyaapa yang Dia kehendaki. Sungguh Dia Maha Tinngi, Maha Bijaksana). Q.s As-Syura:51.
Dari ayat di atas diketahui bahwa gaya dan ragam pemberian wahyu dari Allah ﷻ kepada para Rasul-Nya. Begitupula pembentukkan fisik manusia tidaklah mungkin mampu menjemput pemberian-pemberian itu dari Allah ﷻ secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan perantara agar karakter manusia itu mampu menerimanya dari Allah ﷻ. Dari Al-Quran tertulis pula bahwa Allah tidak hanya menyampaikannya lewat perantara malaikat saja, melainkan lebah, juga kepada selain para Nabi. Misalnya, Allah ﷻ mewayhukan kepada ibunda Nabi Musa Alaihis-salam.
Tetapi, istilah wahyu ketika dimaksudkan untuk makna tertentu terkait hubungan antara Allah ﷻ dan Rasul-Nya maka dalam konteks ini wahyu mempunyai arti yang khas, yaitu pemberitahuan dari Allah kepada Rasul-Nya. Tegasnya, dilihat dari keumuman artinya menurut bahasa (Lughawi), wahyu mempunyai arti sebagaimana yang disinggung di atas, sedangkan secara spesifik menurut istilah syara‘ (syar’i) wahyu berarti pemberitahuan dari Allah kepada Rasul-Nya.
Adapun tahap penurunan Al Quran terdapat 3 tahap yakni:
1. Tahap At-Tanazzulul Awwalu, Al Quran diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfuz, yakni suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahui secara pasti. Hal ini tertuang dalam Q.S Al-Buruj: 21-22 yang artinya “bahkan apa yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang tersimpan dalam Lauh Mahfuzh”.
2. At-Tanazzalu Ats-Tsani, Al Quran turun dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izah di langit dunia atau langit langit terdekat dengan bumi.
3. At-Tanazzulu Ats-tsaalistu, Al Quran turun dari Baitul Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Teknik penyampaian wahyu syar’i ini di tentukan melalui tiga cara:
Cara pertama: Allah ﷻ membisikan (mengilhamkan) suatu petunjuk berupa konsepsi (gagasan) ke dalam pikirna manusia, lalu konsepsi tersebut dimunculkan oleh seluruh anggota badan manusia yang diilhaminya.
Cara kedua: Allah menyampaikan wahyu tersebut dari balik tabir seperti halnya yang terjadi ketika Allah berbicara dengan Nabi Musa Alaihis-salam.
Cara ketiga:Allah mengutus seorang utusan, misalnya malaikat Jibril, sebagaimana cara tuturnya wahyu kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam
Berbicara tentang wahyu model ilham (inspirasi) di mana Allah Subhana wa ta'ala membisikkan petunjuk-Nya kedalam hati hamba-Nya yang beriman, di benak stiap hati manuisa timbul pertanyaan; kadang kala ada suatu gagasan yang terlintas dan mengambang di hati, bagaimana membedakan antara Iham dari Allah dengan yang datang dari selain-Nya? Untuk membedakannya ialah bahwa bisikan (ilham) yang datang dari Allah ﷻ ini pasti membawa pengaruh kepasrahan diri secara mutlak terlepas dari pengaruh daya tarik hawa nafsu, dan tidak ad apertentangan sama sekali dalam lubuk hati yang dalam.
Kadang kala ada suatu pikiran yang terlintas dalam hati secara tiba-tiba untuk melakukan sesuatu urusan yang berlawanan dengan logika, tetapi manusia yang mengalaminya tidak menentangnya atau merasa keberatan terhadapnya. Seperti itulah apa yang dialami pleh Ibunda Nabi Musa as., sebagai mana yang dikisahkan dalam firman Allah ﷻ:
(Kami Ilhamkan kepada ibu Musa, “susuilah dai (Musa, dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya seorang rasul“). QS. Qashash: 7.
Tentu saja penggalan ayat diatas sukar di terima oleh akal manusia. Karena tidak ada seorang ibu yang ketika datang pemikiran dalam hati atau terlintas suara hati seperti itu lalu ia dengan serta merta melemparkan anaknya ke laut, pastilah ia takut akan bahaya yang mengancam keselamatannya. Tidak ada seorang ibu yang mengorbankan pemikiran keselamatan anaknya dari kamatian yang baru dugaan untuk kematian yang sudah dapat dipastikan. Namun logika Ibunda Musa 'alaihissalam. tidaklah demikian. Dia mengambil wahyu itu secara totalitas, tidak setengah-setengah; Dia susui anaknya, lalu ia lemparkan ke sungai Nil dengan penuh kepasrahan dan keyakinan akan kebenaran janji Allah bahwa dirinya pasti akan memungut kembali anaknya dan kemudian anaknya itu menjadi Nabi.
Maka, wahyu dengan cara yang pertama adalh bisikan yang dihembuskan kedalam hati manusia, lalu tidak ada rasa keberatan dari pengaruh hawa nafsunya. Andaikata manusia itu merasakan keberatan yang didorong oleh keinginan hawa nafsunya, maka demikian bisikan itu bukanlah wahtu yang datang dari Allah ﷻ
Singkatnya, semua misi Allah Subhaana wa ta'ala dismapaikan melalui tiga perantara, yaitu:
1. Wahyu, yakni lintasan pikiran yang dibisikkan ke dalam hati melalui Roh kudus.
2. Berbicara dari balik tabir, seperti halnya yang pernah Nabi katakan bahwa Allah berbicara dengannya tentang kewajiban shalat.
3. Mengutus utusan, yaitu Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam
Al Quran bukanlah lintasan pikiran (inspirasi) yang dicampakkan ke dalam hati. Tidak pula datang dari belakang tabir, malinkan melalui satu cara saja, yaitu melalui Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk menyampaikannya kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dengan demikian Al Quran teristimewa disbanding misi-misi lainnya. Sebab lintasan pikiran dalam hati bisa jadi menimbulkan bermacam-macam prasangka. Begitupula tidak diterima melalui belakang tabir, sebab hal ini menimbulkan dugaan-dugaan penuh keraguan.
Sumber:
Abdul Halim, Muhammad. Memahami Al-Qur’an. Marja. Bandung. 2002.
Lifadhilah Al-Imam Syeikh Mohamad Motawali As-Sya’rawi. Meniti Jalan Menuju Al Qur’an. Yayasan Alumni Timur Tengah. Jakarta. 2010.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Peringatan Hari Pahlawan di MTs Ma’arif Al Hamid: Wujud Syukur dan Penghormatan untuk Para Pahlawan
www.mediaahaz.com, Cirebon (10/11/2025) MTs Ma’arif Al Hamid melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional dengan penuh khidmat di halaman sekolah. Kegiatan ini diikuti o
Penguatan Karakter Siswa Melalui Pramuka dan Keterampilan Tali Temali di MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com - Cirebon (09/11/2025) Kegiatan Pramuka MTs Ma’arif Al Hamid dilaksanakan setiap Sabtu (08/11/2025) pukul 13.00 dengan pembina Ibu Qifti
ROHIS MTs Ma’arif Al Hamid: Membangun Generasi Islami dan Mencegah Pergaulan Bebas
www.mediaahaz.com — Cirebon (09/11/2025) MTs Ma’arif Al Hamid menggelar kegiatan ROHIS bertema “Membangun Generasi Islami dan Mencegah Pergaulan Bebas”
Menggelorakan Semangat Kebangsaan di Hari Sumpah Pemuda - MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com — Cirebon (28/10/2025) MTs Ma’arif Al Hamid menggelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 dengan penuh khidmat di halaman madrasah pada Selasa pagi
Belajar Tali Temali, Menjalin Kebersamaan di MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com — Cirebon (25/10/2025) Suasana halaman MTs Ma’arif Al Hamid tampak berbeda pagi ini. Para siswa tampak bersemangat mengikuti kegiatan pelatihan tal
Pawai Jalan MTs Ma’arif Al Hamid – Meriahkan Hari Santri Nasional 2025
www.mediaahaz.com - Cirebon (22/10/2025). Keluarga besar MTs Ma’arif Al Hamid dalam memperingati perayaan Hari Santri Nasional dengan menyelenggarakan kegiatan pawai jalan yang be
Mengagumi Semesta Alam Lewat Tadabbur Al-Qur’an: Aktivitas Rohis Penuh Makna
www.mediaahaz.com - Cirebon (27/09/2025). Rohani Islam (Rohis) MTs Ma’arif Al Hamid kembali menghadirkan kegiatan yang penuh inspirasi dengan tema “Mengagumi Semesta Alam Le
MTs Ma’arif Al Hamid Kenalkan Peristiwa Sejarah Lewat Pemutaran Film G30S/PKI
www.mediaahaz.com – Cirebon (30/09/2025). Dalam rangka menanamkan semangat nasionalisme dan mengenalkan kembali peristiwa sejarah bangsa, MTs Ma’arif Al Hamid menggelar kegi
Dari Madrasah untuk Dunia: Merajut Persaudaraan di Hari Perdamaian Internasional
www.mediaahaz.com - Cirebon (21/09/2025). Setiap tanggal 21 September, dunia memperingati Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace) sebagai ajakan global untuk menghent
Merajut Ukhuwah dan Cinta Rasul dalam Maulid Nabi di MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com - Cirebon (20/09/2025). Sabtu, 20 September 2025, MTs Ma’arif Al Hamid menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat dan kebersamaan. Acara
Menghidupkan Cinta Rasul di Bulan Maulid
www.mediaahaz.com - Cirebon (06/08/2025). Dalam rangka menyambut bulan mulia, Rabiul Awal atau yang biasa disebut Bulan Maulid, MTs Ma’arif Al Hamid mengadakan kegiatan Rohis (Roh
Semarak Kemerdekaan Bersama MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com - (Cirebon, 28/08/2025 ). Suasana penuh semangat dan keceriaan tampak di halaman MTs Ma’arif Al Hamid pada Kamis (20/8). Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tah
Langkah Merdeka Bersama MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com- Cirebon (17/08/2025). Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, MTs Ma’arif Al Hamid menyelenggarakan kegiatan Jalan Sehat &
Upacara Hari Pramuka ke-64: Meneguhkan Satya, Menguatkan Dharma di MI Al Hamid & MTs Ma’arif Al Hamid
www.mediaahaz.com — Cirebon (14/08/2025). Dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-64, MI Al Hamid dan MTs Ma’arif Al Hamid menyelenggarakan upacara bersama yang be
MTs Ma'arif Al-Hamid dan Semangat Global Kepanduan: 1 Agustus Jadi Momen Refleksi Pendidikan Karakter
www.mediaahaz.com - Cirebon (01/08/2025). Tanggal 1 Agustus diperingati sebagai Hari Kepanduan Dunia, momen bersejarah yang menandai dimulainya gerakan kepanduan internasional oleh Lord
