Bioteknologi Pangan Konvensional: Pembuatan Tempe
Bioteknologi adalah pembuatan produk dengan menggunakan alat bantu teknologi dan mikrooganisme. Bioteknolgi dibagi menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensioanal dan bioteknologi modern. Prisnpip keduanya sama menggunakan mikroorganisme dalam pembuatan produk, yang membedakan adalah penggunakan alat teknologi yang maju dan ada yang sederhana. Bioteknologi merambah di berbagai bidang seperti lingkungan, pangan, peternakan, pertanian, medis dan forensik. Contoh produk bioteknologi pangan monvensional adalah tempe, tapai, yoghurt, keju, roti dan kecap.
Pembuatan tempe terbilang cukup mudah bila dilihat dari cara dan alat bahan yang digunakan. Bahan utama dalam pembuatan tempe adalah kacang kedelai dan ragi jenis jamur Rhizopus oryzae. Lama proses pembuatan terbilang cepat karena hanya membutuhkan waktu 2 hari 2 malam dimulai dari pencucian hingga bisa diolah menjadi makanan.
- Alat dan bahan
- Baskom
- Plastik
- daun pisang
- centong
- jarum/lidi
- panci
- bahan
- ½ kacang kedelai
- ragi Rhizopus oryzae
- air
- Cara kerja
- Kacang kedelai direbus selama 30 menit
- Kacang direndam semalam
- Kulit kacang dikelupas pagi hari
- Kacang direbus kembali selama 30 menit
- Kacang ditiriskan hingga kering
- ½ sendok teh Ragi ditabur di atas kedelai yang telah dikeringkan
- Kedelai yang telah ditaburi ragi dicetak
- Kedelai dibungkus plastic dan daun pisang terpisah
- Kedelai yang telah dicetk ditusuki lidi/jarum merata di permukaan
- Disimpan dalam suhu ruaangan
- Ditunggu selama satu malam
- Hasil pengamatan
Jamur tumbuh di hari pertama, mengeluarkan aroma khas tempe, tempe terasa hangat bila disentuh.
- Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas yang telah dilakukan selama dua hari, tempe berhasil dibuat dan dapat dikonsumsi. Jamur tumbuh di plastik dan daun dengan baik, hanya saja kurang merata di bagian tengahnya. Hal ini dapat diakibatkan karena adanya penumpukkan barang, pada saat penyimpanan tempe. Ragi yang digunakan adalah jenis jamur Rhizopus oryzae. Jamur ini memilihi hifa berwarna putih dan tumbuh pada kisaran pH 3,4 – 6, semakin lama proses fermentasi, maka akan semakin banyak asam yang dihasilkan sehingga akan menurunkan jumlah pertumbuhan jamur.
- Kesimpulan
Pertumbuhan jamur Rhizopus oryzae pada kedelai berhasil ditumbuhkan sehingga tempe dapat dikonsumsi.
berikut lampiranya
Komentar
Terima kasih untuk sarannya :)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Sang Dewandaru, Cherry Belanda
Pohon dewandaru dalam terminologi Jawa dapat diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’. Kata dewandaru banyak dijumpai dalam kisah pewayangan maupun dalam khasanah bahasa
Seharusnya selama fermentasi bagusnya 2 hari karena pas untuk pematangannya