Kenapa Kapal Laut dapat Mengapung di Lautan?

Pernahkah kamu perhatikan bagaimana kapal yang besar dapat mengapung di permukaan laut? Bagi ilmuwan yang membuat kapal, perlu memerhatikan tekanan hidrostatis air laut. Hal in dikarenakan massa jenis air laut berbeda denga massa jenis air pada umumnya. Selain itu, bahan utama pembuatan kapal selam adalah baja, alasan digunakannya baja sebagai bahan utama adalah karena baja tahan terhadap tekanan hidrostatis. Sebagaimana kita tahu bahwa baja tersusun dari campuran besi dan karbon. Massa jenis baja lebih besar dari pada air laut. Namun, mengapa kapal selam yang terbuat dari baja mampu tenggelam dan mengapung di lautan? Yuk kita cari tahu!

Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, benda tersebut seolah-olah lebih ringan saat di dalam air. Hal ini dikarenakan adanya gaya apung (Fa) yang mendorong benda ke atas atau berlawanan dengan arah berat benda. Fenomena ini dipelajari oleh Archimides sehingga menghasilkan suatu hukum Archimides yang berbunyi,

“Jika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut.”

Suatu benda dapat tenggelam dan terapung bergantung pada besarnya berat (w) dan gaya apung (Fa). Jika gaya apung maksimum lebih besar dari pada gaya berat, maka benda tersebut terapung. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil dari gaya berat, maka benda akan tenggelam.  Jika gaya apung maksimum sama besarnya dengan gaya berat, maka benda akan melayang. Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada di bawah permukaan zat cair.

 Untuk lebih lengkapnya, yuk simak video berikut! https://www.youtube.com/watch?v=4KvMx2wwYl0