• MTS MA'ARIF AL HAMID
  • Where Tomorrow's Leaders Come Together

Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon

 

Gua Sunyaragi merupakan salah satu benda cagar budaya yang berada di Kota Cirebon dengan luas sekitar 15 hektar. Konstruksi dan komposisi bangunan situs Gua Sunyaragi ini merupakan sebuah taman air. Karena itu Gua Sunyaragi disebut taman air gua Sunyaragi. Dinamai Taman Air Gua Sunyaragi karena dibangun di tepi sebelah timur Segaran (danau) yang disebut Segaran Jati, karena banyak ditumbuhi pohon jati, airnya mengalir ke komplek taman, dan pesanggrahan yang berbentuk gua. Pada zaman dahulu kompleks gua tersebut dikelilingi oleh danau yaitu Danau Jati. Taman air ini dibangun pada tahun 1703 pada masa kejayaan Kararangen Arya Prabu yang tak lain adalah cicit dari Syekh Syarif Hidayatullah atau yang sering dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Sunyaragi terdiri dari dua kata yakni Sunya dan Ragi. Sunya berarti sepi dan ragi berarti raga. Sehingga dapat disimpulkan Sunyaragi yakni memiliki makna “menyepikan raga”.

Tak jauh dari arah pintu masuk, terlihat suatu bangunan yang disebut Pesanggrahan. Bangunan ini meupakan bangunan tambahan yang didirikan pada 1884 oleh Ratu Adimah ibunda Sultan Sepuh X. Dahulu menurutnya bangunan tersebut sebagai tempat meluangkan waktu keluarga keratin dan tempat berkumpulnya para pengawal Sultan. Didalamnya terdapat kamar rahasia yang digunakan untuk menyepi . Namun sekarang berfungsi sebagai kantor Pengelola Taman Air Gua Sunyaragi, museum, dan tempat penjualan tiket tanda masuk. Meski begitu, keaslian konstruksi masih dijaga dengan baik oleh pihak pengurus. Tepat dibelakang Pesanggrahan, terdapat sirkulasi air danau. Menuju arah Timur dari Pesanggrahan, terlihat Gua Pengawal yang Merupakan tempat berkumpul dan beristirahat para pengiring Sultan. Ada pula Gua Pande Kemasan, gua ini dijadikan sebagai tempat pembuatan alat-alat senjata tajam dan peralatan rumah tangga yang terbuat dari logam.

Gua Simayan merupakan pos jaga atau keamanan. Selain gua, tedapat pula Podium besar yang disebut Bangsal Jinem. Merupakan tempat Sultan memberi pengarahan pujian –pujian, do’a-doa untuk keselamatan bersama dan menyaksikan pelatihan perang atau beladiri bagi prajurit yang akan berperang. Berbentuk podium menghadap lapangan, letaknya di atas. Bangsal Jinem atau Pujinem ini terdiri dari kata Puji yang artinya santunan dan Gunem yang artinya pidato atau berbicara. Tak jauh dari Podium Sultan, terdapat Gua Padang Ati yang indah dan unik. Gua ini digunakan untuk menyepi dengan tujuan agar segala keinginan dan cita-cita tercapai. Sama halnya seperti Gua Padang Ati, Gua Kelanggengan pun berfungsi sebagai tempat menyepi para pejabat keraton. Kelanggengan berasal dari kata “langgeng” yaitu abadi. Perbedaan antara kedua gua ini terletak pada pelakunya. Gua Padang Ati biasa digunakan oleh 

rakyat biasa, sedangkan Gua Kelanggengan oleh para pejabat, dengan tujuan agar jabatannya langgeng atau abadi. Diantara dua gua tersebut, tepat dibawahnya terdapat patung Garuda yang dililit ular. Sepintas seperti patung orang yang sedang nongkrong. Namun jika diteliti, nampak jelas sayapnya menyerupai garuda. Antara paruh garuda dan kepala ular itu sebenarnya mereka saling berhadapan dan menyemburkan air satu sama lain. Namun sayangnya saat ini paruh burung dan kepala ular itu sudah patah. Segala ornament dan bangunan di Taman Air Gua Sunyaragi ini memiliki makna tersediri.. Begitu pula dengan patung garuda tersebut. Seperti yang diketahui khalayak umum, garuda tepatnya berada diatas, sedangkan ular berada diabawah. Sehingga patung ini mendeskripsikan atau filosofi adalah orang yang sudah menjadi pemimpin tidak boleh lupa dengan bawahannya atau menjadi sombong. Sekilas maknanya tak jauh berbeda dengan pribahasa “bagai kacang lupa akan kulitnya”.

Persis dihadapan patung garuda, terdapat sebuah pohon  lengkeng atau leci yang berumur ratusan tahun, kulit dari pohon ini hampir menyerupai batu gua. Konon, pohon tua  ini usianya mencapai 300 tahun, sehingga akarnya sudah beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan ada pula yang menjadi batu. Setelah menaiki beberapa anak tangga, terdapat sebuah bangunan  balai kecil yang dihiasi keramik unik tetap kokoh  dan terawatt dengan baik. Balai ini disebut Mandebling atau Mandebeling. Mandebeling merupakan tempat istirahat Sultan beserta keluarganya. Mande berarti bale atau balai dan beling yang berarti keramik kaca.

Gua Peteng yaitu tempat menyepi bagi mereka yang ingin memiliki kekebalan tubuh. Diamping Gua Peteng terdapat bangunan kecil menyerupai keranda yang berfungsi sebagai pos atau menara pengawas. Didalamnya juga terdapat bak air berfungsi sebagai pendidingin untuk ruangan yang berada dibawahnya. Dibawahnya ada 3 lubang yang cukup besar dimana didalamnya merupakan kamar Patung Putri China yang terbuat dari kayu cendana. Sehingga bau harumnya sampai keluar ruangan. Namun saat ini patungnya sudah dicuri. Teapt berada dibawah kiri kamar Patung Putri China, terdapat Gua Langse yaitu tirai. Zaaman dulu, tirainya berupa air terjun untuk tempat santai. Gua Lawa yaitu tempat sarang kelelawar dan sebelahnya adalah Gua  Pawon, yang artinya dapur. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan atau mempersiapkan makanan bagi Sultan dan keluarganya ketika berkunjung atau berekreasi. Sedangkan memasak makanannya di Keraton Kasepuhan.

Kamar Kaputran terletak disebelah selatan, yang merupakan kamar putra. Sedangkan sebelah utara  terdapat kamar putri yang disebut Kaputren. Diantara kedua kamar ini, terdapat sebuah atap besar dari genteng kayu.  Keseluruhan bangunan yang berada di Taman Air Gua Sunyaragi 84% masih asli dalam kondisi tidak utuh, karena zaman dahulu pernah diperangi oleh Belanda. Bale Kambang merupakan tempat santai, bahkan pada waktu-waktu tertentu digunakan untuk menabuh gamelan. Dinamakan Bale Kambang karena mengambang atau mengapung di air, diamana dulunya air tersebut dari danau. Gua Arga Jumut merupakan tempat jamuan berkumpulnya orang-orang penting dari keraton setelah berperahu di danau segaran jati. Didalamnya terdapat meja perundingan yang terbuat dari batu bata besar yang dulunya dilapisi marmer. Bagian ujung paling belakang merupakan danau setengah lingkaran.

Dibalik Gua Arga Jumut, ada 2 ruang meditasi. Sulit dipercaya, ruang meditasi ini bagaikan ruangan teleportasi dengan cara memisahkan jiwa dan raga. Ruang meditasi sebelah kanan, dipercaya mampu menuju ke Makkah, sedangkan sebelah kirinya mampu menuju ke China. Di lantai dasar, terdapat sebuah dataran cukup luas yang biasanya digunakan untuk pertunjukan seni budaya yang disebut Panggung Sendratari. Saat ini, Taman Air Gua Sunyaragi sedang melakukan penambahan bangunan baru guna melengkapi fasilitas-failitas yang belum terpenuhi. Dengan adanya MEA yang diresmikan tahun ini pun diharapkan Taman Air Gua Sunyaragi menjadi magnet wisata khususnya bagi wisatawan lokal maupun interlokal.

Taman Air Gua Sunyaragi memiliki potensi yaitu sebagai cagar budaya yang dapat dikembangan sebagai kawasan wiasata budaya. Kondisi situs dan keberagaman objek yang berada didalamnya membuat Taman Air Gua Sunyaragi memiliki kelebihan daya tarik disbanding objek wisata lainnya. Konsep yang diadakan pihak Taman Air Gua Sunyaragi saat ini patut diapresiasikan seperti, pengembangan fasilitas bagi wisatawan agar lebih nyaman dalam berwisata, ajang fotografi, penampilan kesenian, kegiatan bermain gamelan dan kegiatan kebudayaan lainnya. Pihak Pemerintah Kota Cirebon pun turut ambil alih dalam memajukan cagar budaya Cirebon satu ini. Salah satu buktinya terdapat dalam surat keputusan Walikota Cirebon Nomor 19 tahun 2001 mengenai penetapan Taman Air Gua Sunyaragi sebagai Benda Cagar  Budaya.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Kehidupan dan Peranan Oligochaeta dalam Filogenetik

Subkelas Oligochaeta adalah takson paraphyletic yang merupakan sebagian besar spesies yang termasuk dalam kelas Clitellata; Dalam arti filogenetik, ini identik dengan Clitellata. Mereka

28/02/2024 18:31 - Oleh Administrator - Dilihat 241 kali
Review Buku Jerusalem

IDENTITAS BUKU Judul Buku : JERUSALEM : Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir Penulis : Trias Kuncahyono ISBN : 978-979-709-361-7 Penerbit : Kompas Editor/Penyelaras Kata : Irwan

28/02/2024 17:49 - Oleh Administrator - Dilihat 151 kali
Efektifitas Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an melalui Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam Meningkatkan Baca Tulis AlQur’an Siswa di MTs MA`ARIF AL HAMID

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan potensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelo

09/01/2024 10:54 - Oleh Administrator - Dilihat 265 kali
Sang Dewandaru, Cherry Belanda

Pohon dewandaru dalam terminologi Jawa dapat diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’. Kata dewandaru banyak dijumpai dalam kisah pewayangan maupun dalam khasanah bahasa

07/07/2023 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 682 kali
Semarak Pelepasan Kelas IX MTs Ma'arif Al Hamid

www.mediaahaz.com, Cirebon - MTs Ma'arif Al Hamid melaksanakan pelepasan kelas IX pada hari Selasa, 27 Juni 2023.   Sebanyak 17 murid merayakan kelulusan dengan suka cita. Acara

30/06/2023 21:04 - Oleh Administrator - Dilihat 140 kali
Review Buku Manusia Unggul: Neurosains dan Al Qur'an, Karya Fikri Suadu

Judul : Manusia Unggul: Neurosains dan Al-Qur’an Penulisi : Fikri Suadu Jenis buku : Religon and Spirituality Penerbit : PT. Penjuru Ilmu Sejati Tahun terbit : 2018 Jumlah ha

22/05/2023 00:37 - Oleh Administrator - Dilihat 400 kali
Semai Harapan untuk Papua: Manusia dan Lingkungan

Hutan Sebagai Penyedia Jasa Lingkungan              Hutan adalah habitat manusia sesungguhnya. Sebelum adanya gedung tinggi

01/04/2023 09:42 - Oleh Administrator - Dilihat 161 kali
Sejarah Turunnya Al Quran

(Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantara wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyu

16/03/2023 13:17 - Oleh Administrator - Dilihat 125 kali
Morfologi Anggur Brasil (Plinia cauliflora)

Anggur Brasil memiliki nama ilmiah Plinia cauliflora, atau dikenal juga Jabotikaba. Batangnya tinggi menjulang hingga mencapai 3 meter dan memiliki banyak batang percabangan. Meskipun b

06/03/2023 00:00 - Oleh Administrator - Dilihat 155 kali
Lentera Biru Tepi Laut

Gelap. Satu kata yang menggambarkan suasana dan kondisi pantai pada malam hari. Lain halnya di beberapa kawasan, ternyata pantai menyimpan rahasia keindahannya lho. Sayangnya tak semua

13/12/2022 11:08 - Oleh Administrator - Dilihat 567 kali